PERINGATAN Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 di Kabupaten Bangkalan berlangsung dengan khidmat dan semarak. Upacara dipusatkan di Sentra IKM Bangkalan pada Jumat pagi (2/5/2025), diikuti oleh jajaran Forkopimda, perangkat daerah, kepala sekolah, serta perwakilan guru dan siswa dari seluruh wilayah pendidikan di Kabupaten Bangkalan.

Yang menarik, seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat khas Madura, yakni Pesa’an dan Marlena, sebagai bentuk pelestarian budaya lokal dan cerminan semangat nasionalisme berbasis kearifan lokal.

Tak hanya upacara, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan juga menggelar rangkaian kegiatan berupa Expo Inovasi Pendidikan dan seminar nasional pendidikan di lokasi yang sama. Kegiatan ini menjadi wadah bagi sekolah-sekolah untuk menampilkan berbagai inovasi dan hasil karya kreatif.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Mohammad Yakub, menjelaskan bahwa Expo Inovasi Pendidikan bertujuan untuk memotivasi sekolah-sekolah di Bangkalan agar terus mengembangkan ide-ide kreatif.

“Stand-stand expo tidak hanya menampilkan potensi daerah, tetapi juga inovasi dari sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP di Kabupaten Bangkalan. Selain itu, kami juga menggelar berbagai lomba dan seminar pendidikan tingkat nasional,” ujar Yakub.

Wakil Bupati Bangkalan, Moch. Fauzan Ja’far, yang hadir mewakili Bupati Lukman Hakim, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan expo pendidikan tersebut.

“Saya berharap baik guru maupun siswa terus mengasah kreativitas dan berinovasi untuk memajukan pendidikan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bangkalan,” tuturnya.

Wabup juga menyampaikan perkembangan positif indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan di Kabupaten Bangkalan. Pada tahun 2023, indeks SPM berada di angka 53,92 (kategori belum tuntas), meningkat menjadi 66,68 (tuntas muda) pada 2024, dan kembali naik menjadi 69,7 (tuntas muda) pada tahun 2025.

“Peningkatan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, termasuk akses pendidikan, mutu tenaga pendidik, sarana dan prasarana, serta layanan pendukung lainnya,” jelas Fauzan.

Namun demikian, Wabup menegaskan bahwa tantangan besar masih ada, terutama terkait tingginya angka putus sekolah di Bangkalan.

“Ini menjadi pekerjaan rumah utama kita. Angka putus sekolah memengaruhi secara langsung capaian IPM. Oleh karena itu, kami menargetkan pemerataan pendidikan dan upaya penurunan angka putus sekolah hingga 0 persen,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa dalam visi dan misi kepemimpinannya, pembangunan SDM yang berkualitas dan berakhlak merupakan prioritas utama. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan sinergi dari seluruh elemen masyarakat agar kita bisa menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, inklusif, dan berkualitas,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga meninjau langsung stand-stand expo yang menampilkan berbagai produk unggulan dan inovasi dari Koordinator Wilayah (Kowil) Pendidikan se-Kabupaten Bangkalan.