EXPO Pendidikan 2025 Kabupaten Bangkalan memasuki hari kedua dengan semangat tinggi, diwarnai Lomba Pemaparan Inovasi Pendidikan dari para Koordinator Wilayah (Korwil) dari 18 kecamatan. 

Bertempat di Sentra IKM Suramadu, Expo Pendidikan yang juga menampilkan stand-stand inovatif dari sekolah, kegiatan ini menjadi sorotan utama karena dinilai berhasil membantah anggapan miring terhadap peran Korwil selama ini.

Ketua Panitia Expo Pendidikan 2025 yang juga Bendahara Dewan Pendidikan Bangkalan, Thomas Ag, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari rangkaian acara menyambut Hari Pendidikan Nasional. 

Expo dibuka secara resmi usai pelaksanaan upacara Hardiknas, dan akan berakhir besok dengan Lomba Pantomim tingkat SD dan SMP serta penilaian stand paling kreatif berbasis inovasi.

Menurut Thomas, lomba pemaparan inovasi oleh para Korwil memiliki makna strategis dan simbolik. Selain menjadi ajang unjuk kompetensi, kegiatan ini juga bertujuan menghapus stigma negatif bahwa Korwil hanya menjadi perpanjangan tangan dinas tanpa peran nyata.

"Selama ini ada anggapan bahwa Korwil hanya sebagai kepanjangan tangan dinas dalam konteks negatif. Kami ingin menafikan itu. Justru para Korwil adalah ujung tombak pembinaan kepala sekolah dan pengembangan mutu pendidikan di wilayahnya," tegas Thomas.

Ia menambahkan, melalui kegiatan ini terlihat jelas bahwa para Korwil memiliki program kerja, inovasi, dan kontribusi nyata dalam peningkatan mutu pendidikan. 

"Kalau mereka tidak bekerja dan tidak punya kontribusi, tentu tidak akan bisa memaparkan hal-hal inovatif seperti ini," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Ali Yusri Purwanto. 

Ia menilai lomba pemaparan oleh Korwil sebagai program baru yang dirancang untuk mengevaluasi penguasaan wilayah, terutama dalam aspek pendidikan.

Setiap Korwil diminta menyajikan data menyeluruh, mulai dari jumlah lembaga pendidikan, tenaga pendidik (ASN, P3K, GTT), hingga status tanah sekolah negeri yang selama ini menjadi isu penting. 

Selain itu, mereka juga dituntut menampilkan capaian prestasi lembaga dan siswa dalam satu tahun terakhir serta inovasi dalam memecahkan berbagai persoalan pendidikan.

"Penilaian lomba mencakup performa presentasi, kemampuan public speaking, komitmen terhadap program kerja ke depan, dan kontribusi terhadap pembangunan pendidikan secara umum," jelas Ali Yusri.

Ia berharap kegiatan ini menjadi pemicu peningkatan kualitas kepemimpinan wilayah dan memperkuat peran strategis Korwil dalam pembangunan pendidikan di Kabupaten Bangkalan.