PEMERINTAH Kabupaten Bangkalan melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) terus mendorong terbentuknya Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Program ini digagas sebagai upaya menghadirkan lingkungan yang aman, inklusif, serta melindungi hak-hak perempuan dan anak dari segala bentuk diskriminasi maupun kekerasan.

Kepala Dinas KBP3A Bangkalan, Sudiyo, menyampaikan bahwa langkah awal pembentukan DRPPA tidak membutuhkan banyak hal teknis yang rumit, melainkan komitmen kuat dari pemerintah desa atau kelurahan. “Kami tidak muluk-muluk, target kami tahun ini minimal ada satu desa di setiap kecamatan yang terbentuk DRPPA. Ini bisa menjadi pilot project, sehingga nantinya desa lain bisa mengikuti,” ujarnya usai sosialisasi.

Sudiyo menambahkan, saat ini sudah ada empat desa di Bangkalan yang ditetapkan sebagai DRPPA, yakni Desa Daleman dan Langkap Timur di Kecamatan Galis, serta Desa Poceng dan Bancang di Kecamatan Tragah. Namun, keberadaan desa tersebut masih sebatas penetapan administrasi dan belum sepenuhnya berjalan. “Dulu pembentukannya lebih untuk kebutuhan penilaian Kabupaten Layak Anak, tapi implementasinya belum maksimal,” jelasnya.

Bangkalan sendiri telah menyandang status Kabupaten Layak Anak, meski masih dalam kategori dasar. Pemerintah menargetkan peningkatan kategori pada penilaian tahun 2027 mendatang. “Dibutuhkan kerja bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bukan hanya dinas kami. Harapan kami, dengan adanya DRPPA, perlindungan terhadap perempuan dan anak semakin nyata dirasakan,” tambah Sudiyo.

Lebih jauh, ia menegaskan tujuan utama program ini adalah memastikan perempuan dan anak terbebas dari kekerasan maupun diskriminasi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa angka kasus di lapangan tidak sepenuhnya tercermin dari laporan resmi. “Fenomena gunung es masih ada. Banyak kasus yang tidak dilaporkan karena korban takut atau enggan. Ini bukan hanya di Bangkalan, tapi juga terjadi di banyak daerah lain,” paparnya.

Sebagai langkah lanjutan, KBP3A Bangkalan juga telah membentuk forum-forum masyarakat sebagai wadah partisipasi, termasuk forum yang khusus memberi ruang advokasi bagi perempuan dan anak.

Dengan target minimal satu desa di tiap kecamatan, Pemkab Bangkalan berharap program DRPPA tidak hanya menjadi label, tetapi benar-benar menjadi gerakan bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan peduli terhadap masa depan anak-anak.