PENJABAT (Pj) Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, bersama Ketua DPRD Bangkalan meninjau langsung lokasi jembatan ambruk di Kecamatan Kokop pada Rabu (15/1/2025) kemarin. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan langkah cepat pemerintah daerah dalam menangani permasalahan tersebut.  

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan berkomitmen mempercepat proses perbaikan jembatan penghubung antardesa yang vital bagi mobilitas warga. Upaya percepatan pengajuan dana ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur tengah dilakukan agar akses masyarakat dapat segera pulih.  

Tim gabungan dari BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bangkalan telah melakukan asesmen terhadap kondisi jembatan yang ambruk. Plt Kepala BPBD Bangkalan, Rizal Mardiyansyah, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pimpinan daerah terkait rencana perbaikan.  

"Kami sudah menurunkan alat berat untuk membersihkan puing-puing jembatan yang ambruk. Langkah ini dilakukan agar proses perbaikan dapat segera dimulai," ujar Rizal, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Bangkalan, Kamis (16/1/2025).

Dua Opsi Perbaikan Jembatan

Kabid Binamarga Dinas PUPR Bangkalan, Guntur Setiadi, mengungkapkan hasil asesmen lapangan menyarankan dua opsi perbaikan.  

"Opsi pertama adalah menggunakan jembatan Bailey, sementara opsi kedua adalah membangun ulang jembatan seperti biasa," jelasnya.  

Rizal menambahkan, untuk opsi pembangunan ulang, pihaknya telah mengajukan pendanaan sebesar Rp350-400 juta untuk perbaikan jembatan saja. Namun, jika termasuk penahanannya, biaya yang diperlukan diperkirakan mencapai Rp1 miliar.  

"Pengajuan ini masih dalam proses, dan kami berharap dapat segera disetujui agar pembangunan bisa langsung dimulai," tuturnya.  

Pemkab Bangkalan berharap langkah cepat ini dapat mengembalikan akses vital antardesa sehingga aktivitas warga dapat berjalan normal kembali.