Penulis : Yusron Hidayatullah | Editor : Agus Salim
UPAYA untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pengasuhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan DP3AK Kabupaten Bangkalan mengadakan kegiatan “Pelaksanaan Fasilitasi, Pembimbingan, Pengembangan dan Penguatan Penyiapan Pengasuhan 1000 HPK Dalam Pencegahan Stunting” di gedung PKP-RI Bangkalan, Selasa (19/09/23).
Kegiatan ini diikuti oleh ibu hamil yang menjadi sasaran utama program 1000 HPK dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari seluruh kecamatan di Bangkalan. TPPS adalah tim lintas sektor yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk mengkoordinasikan berbagai upaya penanganan stunting di tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dan keluarga.
Ditantang Gubernur Jatim Turunkan Stunting
Plt Bupati Bangkalan Drs Mohni MM mengatakan bahwa penurunan stunting merupakan salah satu tantangan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur kepada dirinya saat dilantik pada tahun 2018.
“Pada saat itu angka stunting di Bangkalan cukup tinggi, sehingga kami diminta oleh provinsi untuk menurunkannya. Beliau berpesan kepada Ra Latif dan saya agar angka stunting diturunkan,” katanya.
Mohni juga mengapresiasi kinerja DP3AK dan TPPS yang telah berhasil menekan angka stunting di Bangkalan dari 38,9% pada tahun 2021 menjadi 26,2% pada tahun 2022. Ia berharap prestasi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan agar Bangkalan dapat mencapai predikat KLA kategori utama.
“Predikat KLA ini diberikan karena Bangkalan berada di peringkat madya. Mudah-mudahan nanti bisa naik ke peringkat utama. Tujuan kami menjadi KLA juga agar hak-hak anak di Bangkalan dapat kami penuhi dan kami usahakan untuk meningkatkan kesejahteraan anak. Kami berterima kasih kepada DP3AK dan TPPS yang telah serius menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Libatkan TPK dan TPPS
Kepala DKBP3A Bangkalan Sudiyo menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mencegah dan menangani stunting di Bangkalan. Salah satunya adalah melibatkan 2400 kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di 281 desa dan kelurahan untuk mengawasi kondisi gizi ibu hamil dan anak balita.
“Program kami sejak tahun lalu adalah menguatkan pengasuhan 1000 HPK. Kami ingin bayi yang lahir tidak stunting. Kami fokus pada ibu hamil agar mereka sehat dan mendapatkan asupan gizi yang cukup. Kami juga mengajak mereka untuk rutin memeriksakan kesehatan ke bidan atau puskesmas,” tuturnya.
Sudiyo juga mengatakan bahwa TPPS telah berperan aktif dalam mengintegrasikan berbagai program terkait stunting dari berbagai dinas dan instansi. Ia mencontohkan bahwa TPPS di tingkat kecamatan dipimpin oleh camat, sedangkan di tingkat desa dipimpin oleh ketua tim PKK.
“Ini adalah salah satu faktor yang mendorong percepatan penurunan stunting di Bangkalan. Kami berharap dengan adanya TPPS ini, semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menciptakan generasi Bangkalan yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” pungkasnya.
Raih KLA Kategori Madya
Sebelumnya, Kabupaten Bangkalan berhasil meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Prestasi ini tidak lepas dari upaya pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting melalui program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Program 1000 HPK adalah program yang bertujuan untuk memberikan pengasuhan yang optimal kepada ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun, yang merupakan periode emas dalam perkembangan anak. Program ini penting untuk mencegah stunting, yaitu kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya, akibat kurangnya asupan gizi dan stimulasi.
ALAMAT : Jalan Soekarno Hatta No 35 Bangkalan, Kabupaten Bangkalan
TELEPON : 031-3094179
FAX : 031-3094179
EMAIL : setda@bangkalankab.go.id
WA : 082336274643