PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Bangkalan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menggelar kegiatan Gerakan Bulan Peduli Posyandu Serentak di Balai Desa Parseh, Socah. Hadir dalam kegiatan tersebut Plt Bupati Bangkalan Drs Mohni MM beserta Ketua TP PKK. 

Dalam kesempatan ini Plt Bupati mendorong dan mengajak masyarakat khususnya ibu rumah tangga dengan balita untuk rutin ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan penyakit terutama stunting atau bayi kerdil.

Hal ini perlu menjadi perhatian orang tua untuk dapat melihat tumbuh kembang anaknya. Apakah sesuai dengan perkembangan usia dan berat badan. Sekaligus pemenuhan gizinya selama 1.000 hari pertama kehidupan.

“Jadi penting ke Posyandu, untuk melihat tumbuh kembang anaknya. Apakah sesuai dengan perkembangan usia dan berat badan,” ujarnya. 

Plt Bupati mengatakan, pemerintah terus berupaya menekan angka stunting. Akan tetapi di sisi lain orang tua ada sebagian yang enggan memeriksakan kondisi gizi anaknya. Sehingga dapat memperumit keadaan nantinya. Padahal sangat penting pemantauan serta peran orang tua dalam masa keemasan anak.

Fungsi Posyandu itu untuk memberikan imunisasi pada anak dan juga melihat grafik tumbuh kembangnya. Jika dirasa kurang atau tidak cocok, akan diberikan makanan atau vitamin tambahan. Maka dari itu pihaknya meminta masyarakat untuk jangan tunda. Apalagi lalai untuk tidak berkunjung ke Posyandu.

“Tim tenaga kesehatan yang bertugas di Posyandu untuk selalu memberikan edukasi terkait kesehatan dan pemenuhan gizi anak kepada warga sekitar Posyandu,” jelasnya.

Menurutnya, beberapa indikator keberhasilan bidang kesehatan, diantaranya menekan angka gizi buruk, rendahnya angka kematian ibu dan anak serta menurunkan angka stunting. Stunting secara fisik bisa terlihat dari usia pertumbuhan anak balita serta pertumbuhan otak.

Oleh sebab itu, Plt Bupati meminta para kader posyandu di Bangkalan agar proaktif dalam mencegah peningkatan kasus stunting. Dengan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi dalam keluarga.

“Kita akan tingkatkan sosialisasi kepada masyarakat oleh kader-kader tim pendamping keluarga. Agar masyarakat yang kesadarannya rendah kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi, terutama yang jarang ke posyandu,” pungkasnya.