Penulis : Yusron Hidayatullah | Editor : Agus Salim
DINAS Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan meminta peternak atau pedagang sapi dan kerbau menyediakan desinfektan untuk mencegah Virus Lumpy Skin Disease (LSD). Meski saat ini kasus tersebut belum mengancam Kabupaten Bangkalan.
Kabid Kesehatan Hewan Disnak Bangkalan Ali Makki mengatakan Virus LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Penularan ditandai dengan kerusakan pada kulit hewan dan munculnya banyak benjolan pada kulit hewan yang terpapar.
Adapun masa inkubasi LSD pada inangnya sekitar 28 hari, lebih lama dari PMK yang hanya 14 hari. LSD menular melalui perantara seperti nyamuk, lalat dan jarum suntik.
"Jadi penyebarannya melalui vektor (perantara), kontak tidak langsung," jelasnya.
Makki meminta agar peternak dan pedagang hewan menyediakan disinfektan untuk disemprotkan ke kandangnya agar tidak mudah terinfeksi virus LSD.
"Kami sudah sediakan desinfektan, para peternak bisa meminta kesini," katanya.
Selain itu, Disnak Bangkalan, kata Ali Makki juga akan memperketat pengiriman hewan antar pulau. Karena Bangkalan berada di kepulauan.
"Sementara ditemukan di Blitar dan Sidoarjo, karena Bangkalan kepulauan, maka harus diantisipasi dini," ungkapnya.
ALAMAT : Jalan Soekarno Hatta No 35 Bangkalan, Kabupaten Bangkalan
TELEPON : 031-3094179
FAX : 031-3094179
EMAIL : setda@bangkalankab.go.id
WA : 082336274643